Bank sudah menjamur di mana - mana, ATM bisa ditemukan dengan mudah di setiap sudut di sekitar tempat tinggal. Tapi keberadaan ATM itu tidak menunjukan bahwa warga yang dekat dengan ATM tersebut sudah memanfaatkan fasilitas ATM tersebut. Buktinya saya.
Saya adalah termasuk salah seorang yang cukup telat untuk memanfaatkan fasilitas ATM atau Bank. Bayangkan saja saat orang lain rajin - rajinnya mengoleksi berbagai macam kartu, diantaranya kartu ATM atau kartu kredit, saya justru tidak memiliki akun bank sama sekali. Kenapa bisa? Ya itu kembali kepada sebuah pilihan, saya belum merasa butuh dengan bank.
Namun sejak saya memulai berbisnis, bekerja dan membutuhkan transaksi dengan orang luar negara akhirnya dengan terpaksa saya membuat akun bank. Singkat cerita suatu saat saya membutuhkan uang tunai karena keadaan mendesak kebetulan di ATM memang berisi saldo yang cukup.
Siang hari saat itu, matahari cukup menyengat. Bandung yang memang tidak dingin lagi terasa makin panas. Bergegaslah saya dari kantor menuju ATM kurang lebih 10 menit sampai di ATM. Setelah memarkir motor lalu saya masuk ke ruangan ATM. Tampak antrian yang cukup panjang.
Siang hari saat itu, matahari cukup menyengat. Bandung yang memang tidak dingin lagi terasa makin panas. Bergegaslah saya dari kantor menuju ATM kurang lebih 10 menit sampai di ATM. Setelah memarkir motor lalu saya masuk ke ruangan ATM. Tampak antrian yang cukup panjang.
Tiba saatnya giliran saya yang mau mengambil uang. Saya bergegas menuju mesin ATM yang berderet. Saya ambil kartu ATM saya kemudian saya mausukan ke sebuah lubang. Saya cari - cari nama yang menunjukan kemana kartu mestinya di masukan karena disitu ada dua lubang.
Tanpa basa - basi saya masukan kartu ke lubang yang bawah dan ternyata kartu tidak mau masuk sementara lubang yang atas sepertinya bukan untuk memasukan kartu. Mulai saya grogi, keringat basah mulai bercucuran dari atas kepala. Apalagi saat itu orang dibelakang mengantri menunggu mau menggunakan ATM. Saya bergumam sambil melirik ke orang yang disamping, kok kartunya nggak bisa masuk ya? Tapi orang yang disamping saya lempeng saja dengan transaksinya dia.
Akhirnya saya memutuskan mundur dan membiarkan orang lain duluan.
Tanpa basa - basi saya masukan kartu ke lubang yang bawah dan ternyata kartu tidak mau masuk sementara lubang yang atas sepertinya bukan untuk memasukan kartu. Mulai saya grogi, keringat basah mulai bercucuran dari atas kepala. Apalagi saat itu orang dibelakang mengantri menunggu mau menggunakan ATM. Saya bergumam sambil melirik ke orang yang disamping, kok kartunya nggak bisa masuk ya? Tapi orang yang disamping saya lempeng saja dengan transaksinya dia.
Akhirnya saya memutuskan mundur dan membiarkan orang lain duluan.
Sambil berpura - pura buka handphone saya mengintip bagaimana orang memakai mesin ATM. Saya perhatikan dari awal sampai ahir dan akhirnya saya tahu caranya. Saya pun mulai menuju mesin ATM dan mencoba memasukan kartu kembali.
Tetapi dengan sangat terkejut kartu tetap saja macet tidak mau masuk, saya makin panik dan malu. Akhirnya dengan sangat terpaksa saya bertanya pada orang yang ada dibelakang antrian, Pak! kok kartunya nggak mau masuk kenapa ya? Kemudian dia menghampiri saya dan memegang karu ATM saya. Dia bicara lagi, Ya iya lah ... kartunya kebalik!. Dengan perasaan malu ... oh ... kebalik ya ....:p
"Ternyata tanda segi tiga pada kartu menunjukan bagian yang harus lebih dulu dimasukan, hehe ... tapi ada juga yang kartu ATM nya tanpa tanda apa - apa, kalau kayak gini pakai asumsi saja posisinya seperti gambar dibawah."
Tetapi dengan sangat terkejut kartu tetap saja macet tidak mau masuk, saya makin panik dan malu. Akhirnya dengan sangat terpaksa saya bertanya pada orang yang ada dibelakang antrian, Pak! kok kartunya nggak mau masuk kenapa ya? Kemudian dia menghampiri saya dan memegang karu ATM saya. Dia bicara lagi, Ya iya lah ... kartunya kebalik!. Dengan perasaan malu ... oh ... kebalik ya ....:p
"Ternyata tanda segi tiga pada kartu menunjukan bagian yang harus lebih dulu dimasukan, hehe ... tapi ada juga yang kartu ATM nya tanpa tanda apa - apa, kalau kayak gini pakai asumsi saja posisinya seperti gambar dibawah."
ATM BCA
Nah itu cerita agak lama yang masih berkesan. Lho Kenapa ditulis?
Diantara kita tidak ada yang lebih pintar yang ada adalah yang lebih dulu tahu, siapa tahu diantara pembaca ada yang mengalami kejadian serupa. Dan saya baru sadar bahwa kebodohan dan kesombongan itu dimulai dari sibuk dengan penilaian orang. "Takut diejek, ingin dianggap pintar".
1 comments:
nice gan....
Post a Comment